Mata Uang Negara-negara Skandinavia

 

6A6E3767-9DFF-4FC3-AB06-EA3325671960Meskipun kita bisa menjelajah negara-negara di Skandinavia dengan menggunakan Visa Schengen, namun untuk urusan belanja-belanji terpaksa harus memiliki mata uang lokal yang berbeda-beda. Konon, penggunaan mata uang lokal ini bertujuan agar kondisi perekonomian negara setempat tetap stabil, nggak mudah goyah oleh gejolak ekonomi dunia. 

Hanya Finlandia yang menggunakan mata uang Euro (EUR) sebagai alat pembayaran resmi. Sementara negara lainnya menggunakan mata uang sebagai berikut:

  • Denmark : Danish krone (Dkr, DKK)
  • Norwegia : Norwegian krone (Nkr, NOK)
  • Swedia : Swedish krona (Skr, SEK)

Beragam mata uang ini mungkin akan sedikit merepotkan kita, mengingat mata uang lokal tersebut tidak mudah ditemukan di Indonesia. Harap maklum, mata uang tersebut memang nggak selaris EUR, sehingga para pedagang valas di Indonesia juga nggak mau menyimpan stok DKK/NOK/SEK terlalu lama di brankas. Tapi nggak perlu cemas, banyak cara yang bisa dilakukan agar tetap bisa bertransaksi dengan lancar di negara-negara Skandinavia.

Gunakan Kartu ATM (terutama yang sudah dilengkapi CHIP)

Ini solusi paling mudah, praktis, dan kurs-nya pun lebih hemat daripada kartu kredit. Dengan kartu ATM yang biasa kita gunakan di Indonesia, kita bisa menarik mata uang lokal secara tunai di seluruh penjuru dunia. Tentu saja ada biaya administrasi untuk setiap penarikan tunai. Besarnya tergantung kebijakan bank penerbit masing-masing kartu. Tapi biasanya berkisar antara 30-50rb per transaksi.

Jadi, jika ingin menghemat biaya admin, perhitungkan dulu kira-kira kebutuhannya supaya nggak bolak-balik narik ATM. Perlu diingat, tiap kartu ATM punya batas maksimal tarik tunai harian ya, biasanya sekitar 10-25jt tergantung dari jenis kartu. Sementara tiap mesin ATM biasanya juga ada batas maksimal dalam sekali penarikan.

Bagaimana jika kita butuh duit cukup banyak karena pengin balanja-belanji juga? Nggak harus semuanya ditarik tunai pake ATM karena kartu ATM juga bisa difungsikan sebagai alat pembayaran seperti halnya di Indonesia. Kartu ATM bisa digesek di mesin EDC di merchant-merchant seluruh dunia! Dan sekali lagi, nilai kurs-nya pun jauh lebih miring daripada jika kita gesek pakai kartu kredit.

Namun, perlu diketahui, ada sejumlah mesin EDC yang maunya hanya kartu ATM yang sudah menggunakan chip seperti kartu kredit. Begitu juga dengan mesin-mesin tiket di stasiun kereta. Biasanya, semakin modern negaranya, semakin banya yang menuntut kartu ATM ber-Chip. Celakanya saat ini di Indonesia masih terbatas bank yang menerbitkan kartu ATM dilengkapi chip. Beberapa yang saya tahu antara lain Bank CimbNiaga, BCA, dan Bank Mega. Semoga segera disusul bank-bank lainnya ya.

Sedia Uang Cash EUR

Bagaimanapun canggihnya teknologi kartu plastik yang terus berkembang, tapi tetep aja kita juga pegang uang cash ya. Hanya saja, nggak perlu membawa segepok. Bawa cash secukupnya untuk berjaga-jaga.

Mata uang yang familiar dan mudah ditukar di Money Changer di negara-negara Skandinavia adalah EUR. Mata uang lain seperti USD bisa juga sih. Tapi karena kita traveling ke Eropa, mendingan membawa EUR yang nilau tukarnya lebih bersaing.

Perlu dicatat juga, penukaran valas biasanya dikenai fee. Lumayan gede fee-nya, sekitar 4% dari nilai tukar. Semakin besar jumlah uang yang kita tukar, semakin besar pula keuntungan pihak Money Changer. Dan kita pun jadi ngenes begitu melihat potongan atau fee tersebut. Tapi, apa boleh buat, namanya orang lagi kepepet ya diterima aja lah.

Dompet koin jangan dilupakan

Karena kita berpindah-pindah negara dengan mata uang yang berbeda-beda, adakalanya uang bercampur aduk jadi satu. Paling pusing mengenali uang logam alias koin. Kalau udah nyampur, butuh ketekunan untuk memilahnya. Padahal, mata uang logam ini bakalan banyak kita terima dan kita gunakan untuk transaksi harian.

Biar nggak ribet, bawalah selalu dompet koin ukuran mungil saja. Pisahkan masing-masing koin dalam dompet yang berbeda. Eh, tapi jadi bawa dompet banyak ya? Saya punya dompet imut yang terbagi dalam 3 kompartemen untuk menyimpan koin yang berbeda tiap negara. Ini juga belinya waktu traveling ke Skandinavia. Hehe…! Tentu saja nggak harus ikutan beli yang seperti ini, bisa menggunakan satu dompet koin saja kok. Setiap meninggalkan satu negara, simpan sisa koin di tempat terpisah. Dompet kembali bisa digunakan untuk menyimpan koin dari negara berikutnya.

NOTE:

  • Tips ini juga dapat diterapkan jika kita traveling ke sejumlah negara yang menggunakan mata uang berbeda-beda, misalnya ke negara-negara di Eropa Timur (Hungaria, Rep Czech, Polandia, dll)

 

Leave a comment